PENINGKATAN PENGETAHUAN FAKTOR RISIKO HIV-AIDS PADA PENGUNJUNG LAYANAN VOLUNTARY CLINICAL TEST (VCT) DI PUSKESMAS KEMILING BANDAR LAMPUNG UNTUK MENGURANGI PENULARAN HIV-AIDS
DOI:
https://doi.org/10.23960/nm.v1i1.21Keywords:
HIV-AIDS, penularan, puskesmas, VCTAbstract
Kemajuan dalam melawan Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV-AIDS) diukur melalui insiden dan kematian. Di Indonesia, insiden HIV-AIDS pada 2018 sebesar 46.000 kasus (42.000 – 50.000), menurun dibandingkan insiden pada 2010 sebesar 63.000 kasus (57.000 – 68.000). Akan tetapi, jumlah kematian meningkat, yaitu 38.000 kematian (33.000 – 43.000) pada 2018 dibandingkan 24.000 kematian (19.000 – 28.000) pada 2010. Terdapat beberapa kelompok yang berisiko lebih besar untuk terjadinya HIV-AIDS, yaitu wanita pekerja seks, pengguna narkoba suntik, gay, transgender dan klien pekerja seks. Bandar Lampung merupakan kota dengan kasus HIV-AIDS tertinggi di Provinsi Lampung yaitu 1.480 kasus pada periode 2015 – 2019. Di Bandar Lampung telah terdapat beberapa puskesmas yang memberikan pelayanan voluntary counselling test (VCT), yang diperuntukkan bagi orang yang mempunyai risiko tinggi terhadap HIV-AIDS, salah satunya adalah Puskesmas Kemiling. Pada kegiatan pengabdian ini akan dilakukan peningkatan pengetahuan pengunjung VCT Puskesmas Kemiling tentang faktor risiko HIV-AIDS. Kegiatan pengabdian mencakup Focus Group Discussion, penyusunan media informasi dan penyuluhan yang dilakukan pada tanggal 20 – 30 Agustus 2021. Evaluasi hasil kegiatan pengabdian dilakukan dengan pretest dan post test yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan para pengunjung VCT Puskesmas Kemiling.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Nemui Nyimah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.